Iwak Kutuk Mendukung Pertumbuhan Anak
Albumin bukan hanya dibutuhkan
pasien yang sedang menjalani operasi, tetapi juga anak-anak yang sedang dalam
tahap pertumbuhan. Bila kadar albumin rendah, protein yang dikonsumsi anak akan
pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel menjadi tidak
maksimal.
Pada anak yang kekurangan
albumin, seperti penderita tuberkulosis (TBC atau TB), daya kerja obat yang
diminum menjadi kurang maksimal. Sementara pada anak yang sedang berada di fase
periode emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 1-5 tahun, kekurangan albumin
akan sangat mengganggu pertumbuhan otaknya. Semakin sedikit albumin,
pertumbuhan sel di otak akan semakin lambat. Sel otak yang sedikit menyebabkan
anak menjadi kurang cerdas.
Kadar albumin normal di dalam
tubuh antara 3,5-4,5 g/dl. Kadar albumin yang kurang dari 2,2 g/dl menunjukkan
masalah pada tubuh. Umumnya masalah gizi yang diderita anak-anak bukan hanya
disebabkan oleh asupan yang kurang, tetapi juga karena zat gizi yang berhasil
dibawa oleh darah sangat sedikit, sehingga tidak bisa memberi gizi pada sel.
Kasus seperti ini sering ditemukan pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan
makan banyak dan cukup bergizi, tetapi pertumbuhannya sangat lambat.
Banyak orangtua yang kemudian
mengaitkan lambatnya pertumbuhan anak dengan gejala cacingan. Padahal, penyebab
utama adalah karena kekurangan albumin. Kekurangan albumin menyebabkan zat gizi
di dalam darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke sel-sel tubuh yang
memerlukan.
Kekurangan gizi seperti ini pun
berdampak terhadap penurunan daya kekebalan tubuh, sehingga anak mudah sakit.
Sementara pada anak yang menderita penyakit tertentu, semisal TBC, akan menjadi
lebih lama untuk disembuhkan.
Sebenarnya tubuh memiliki
cadangan albumin yang bisa digunakan bila asupan albumin sangat kurang.
Cadangan albumin berada di dalam otot. Namun, bila albumin cadangan ini diambil
terus-menerus, anak akan mengalami gangguan pertumbuhan. Anak tersebut akan
terlihat sangat kurus dan tubuhnya tidak bugar.
Itulah sebabnya, bila anak kita
sulit sekali tumbuh, sebaiknya bukan hanya diberi obat anticacing. Yang paling
penting, perhatikan asupan makanannya, apakah cukup bergizi atau tidak.
Usahakan untuk selalu menyajikan makanan yang kaya protein albumin, seperti iwak kutuk.
0 komentar:
Posting Komentar